Senin, 23 Agustus 2021

KEPATUHAN PERAWAT DALAM MENCUCI TANGAN YANG BENAR

 

 

 

 

 

 KEPATUHAN PERAWAT DALAM MENCUCI TANGAN YANG BENAR 

 

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN

STIK SINT CAROLUS

2019

 

 

 

 

 World Health Organization (WHO) menyatakan rumah sakit adalah institusi perawatan kesehatan yang menyediakan pelayanan komprehensif, penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) pada masyarakat.

Perawat adalah tenaga profesional yang berperan penting dalam pelayanan rumah sakit serta memiliki kontak dengan pasien lebih lama.

Angka kejadian infeksi nosokomial telah dijadikan tolak ukur untuk pelayanan rumah sakit dan ijin operasional sebuah rumah sakit dpat dicabut karena tingginya angka kejadian infeksi nosokomial. (Septiari, 2012)

 

 

 


 

 

 Tingkat kepatuhan pekerja kesehatan dalam menjaga dirinya melalui upaya membersihkan tangan cukup rendah hal ini bisa diketahui dari data riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2013) yang menunjukan 47% petugas kesehatan yang berperilaku benar dalam mencuci tangan.
 Studi yang dilakukan WHO di 55 rumah sakit di 14 negara termasuk Eropa, Timur tengah, Asia tenggara, dan Fasifik menunjukan bahwa 8,7% pasien rumah sakit menderita infeksi selama menjalani perawatan dirumah sakit.

 

 

 

qBerdasarkan laporan KPI unit lantai 5B RS Pondok Indah tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 terkait kepatuhan melakukan cuci tangan dengan benar tidak pernah mencapai target yaitu 95% rata-rata pencapaian kurang dari 50%.
qDari data kuesioner yang disebarkan ke 33 responden atau perawat yang bertugas dilantai 5B didapatkan data 97% memiliki pengetahuan baik menegenai hand hygiene, 59.2% mempunyai sikap yang baik, sedangkan sisa nya 40.8% memiliki sikap kurang baik mengenai hand hygiene, serta 55.2% memiliki perilaku yang baik sedangkan sisa nya 44.8% memiliki perilaku yang kurang baik. 

 

 

 

 

 

 

 Berdasarkan Karateristik perawat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

qHand hygiene (kebersihan tangan) merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan  dan pengendalian infeksi (Potter & Perry, 2003) dalam (Zulpahiyana, 2013).
qMenurut Susianti (2008) dalam Zulpahiyana (2013), tujuan dilakukannya hand hygiene yaitu;
1)Menekan atau mengurangi jumlah dan pertumbuhan bakteri pada tangan
2)Menurunkan jumlah kuman yang tumbuh dibawah sarung tangan
3)Mengurangi risiko transmisi mikroorganisme ke perawat dan pasien serta kontaminasi silang kepada pasien lain, anggota keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
4)Memberikan perasaan segar dan bersih.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

S - O

W - O

·Sf – Oe

Melakukan peninjauan dan revisi ulang SOP tiap tahun jika diperlukan dalam revisi serta melakukan re-sosialisasi secara berkala

·S a,b – Oa

Bekerjasama dalam melakukan evaluasi terhadap perawat menilai kendala dan mengadakan re-sosialisasi ulang

·W a,b,c,d – O a,b,c,d,e

Melakukan sosialisasi dan resosialisasi terhadap perawat secara berkala dan setiap handover serta memberikan motivasi untuk patuh dalam melakukan kebersihan tangan

·W e,f – O a

Segera melakukan evaluasi bulanan untuk segera malekukan pernaikan dengan resosialisasi dan pelaksanaan cuci tangan secara langsung

S - T

W - T

·S a, b– Ta,b,c

Meningkatkan  mutu dan pelayanan RS dengan melakukan resosialisasi

·We –Ta

Bekerjasama dengan nurse edukasi dan Tim PPIRS dalam resosilasi

·Wf – Tb,c

Memberikan reward kepada staf yang patuh dalam melakukan kebersihan tangan

 

 

 

Alasan perawat

tidak melakukan cuci tangan dengan benar

 

 

 

 

 

 Saran dan rekomendasi dari perawat
ØPemberian reward
ØTingkatkan kesadaran perawat dalam melakukan kebersihan tangan
ØSosialisasi dan resosialisasi tentang kebersihan tangan secara menyeluruh
ØProses mengingatkan diantara tim sebelum bekerja (Handover)
ØHandrub yang ramah dengan tangan
ØPenambahan tenaga perawat